Dalam Pilpres 2017, Partai Golkar kembali menegaskan komitmennya untuk agar tetap memilih Presiden Jokowi untuk naik kembali menjadi Presiden Republik Indonesia. Keputusan tersebut di usung saat rapat yang di selenggarakan di Balikpapan sejak sepekan lalu.

Selain ingin mengusung Jokowi menjadi Presiden kembali, Golkar juga telah memikirkan calon yang cocok untuk mendampingi Jokowi nanti. Aburizal Bakrie (Ical) selaku Ketua Dewan Pembina Partai Golkar berniat untuk mendampingi Jokowi di Pilpres 2017 nanti, walaupun pemilihan pendamping adalah haknya Jokowi.

Partai Golkar telah memutuskan akan kembali mendukung penuh Pak Jokowi sebagai Capres menghadapi pemilu presiden 2019, meskipun posisi Cawapres masih kosong. Dari informasi yang di dengar, sebuah nama kuat kader aktif sudah bermunculan sebagai pendamping Pak Jokowi, di antaranya sang ketua umun Setya Novanto dan Sekjen Golkar Idrus Marham. Ical pun menanggapi bahwa nama tersebut bisa saja di ajukan menjadi cawapres.

Dalam dunia politisi, peluang untuk meraih sesuatu pasti ada. Akan tetapi, proses tersebut tidak bisa di dahului tanpa komunikasi politik yang baik antar sesama, Ujar Ical.

Isu ini pun otomatis akan sampai ke telinga Jusuf Kala yang sekarang masih mendampingi Jokowi sebagai Wakil Presiden. JK di nyatakan tidak di pilih kembali sebagai calon Presiden di pemilihan tahun 2019 nanti. Akan tetapi pada pencalon Pilpres 2014, Golkar malah memilih Prabowo Subianto untuk melawan Jokowi.

Teori ini pun di perjelas dengan kabar ketegangan di Itana pasca pemilihan Gubernur DKI 2017 lalu. Jokowi lebih dekat dengan Ahok, sementara itu, JK yang lebih kedapa Anies Baswedan membuat, sehingga membuat hubungan Presiden dan Wakil Presiden tersebut tak lagi harmonis.

Maka dari itu Pilpres 2017 nanti calon pendamping yang akan bersama Pak Jokowi masih di pertimbangkan beliau siapa yang akan layak mendampinginya.

0 comments so far,add yours

Note: Only a member of this blog may post a comment.