Ekonomi Indonesia Terancam di Tantang AS dan Selandia Baru

Bustanul Arifin, seorang profesor ekonomi pertanian di Universitas Lampung, menyebutkan 13 negara menjadi pengendara bebas atas sengketa hortikultura antara Indonesia dan Amerika Serikat dan Selandia Baru di Organisasi Perdagangan Dunia. Negara-negara itu bersembunyi di belakang AS dan Selandia Baru untuk menggali berbagai manfaat jika Indonesia mengalami kerugian.

Ke 13 negara itu tidak bergabung dalam kasus ini, tetapi mereka diam-diam mendukung [AS dan Selandia Baru] dan membentuk koalisi, kata Bustanul ketika ditemui di Jakarta, Rabu, 8 Agustus.

Negara-negara tersebut adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Jepang, Korea Selatan, Norwegia, Taiwan, Paraguay, dan India. Ironisnya, dua negara tetangga, Singapura dan Thailand, juga mendukung AS dan Selandia Baru melawan Indonesia. Jumlahnya naik menjadi 14 karena Uni Eropa juga menolak kebijakan Indonesia.

 Setiap negara menentang Indonesia karena kepentingan mereka sendiri dalam masalah perdagangan. Sebagai contoh, Bustanul menambahkan, Thailand memiliki kepedulian terhadap impor sayuran ke Indonesia. Jadi, ada banyak pengendara bebas dalam kasus ini, katanya.

Kelompok ekonomi pertanian, Bustanul mengatakan, telah mengingatkan pemerintah sejak 2012 bahwa Indonesia mungkin diancam dengan gugatan yang akan ditantang oleh AS dan Selandia Baru.

Pada tahun 2013, pemerintah mengeluarkan dua kebijakan, Peraturan Menteri Perdagangan Dalam Negeri No. 16/2013 tentang impor barang hortikultura dan No. 46/2013 tentang peraturan impor dan ekspor produk ternak. AS dan Selandia Baru memprotes dua aturan itu.

Sementara itu, ahli pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, Khudori, menyarankan pemerintah menjelaskan kebijakan tidak berubah dan argumen ke WTO dan AS. Jika tidak, negara akan semakin marah dan bahwa negara-negara lain mungkin akan mengikuti.

Indonesia harus menjelaskan mengapa AS dan Selandia Baru diperlakukan berbeda dari negara lain sepanjang 2013-2015, kata Khudori, seraya menambahkan bahwa banding serupa mungkin akan ditantang oleh 14 negara tersebut jika Indonesia 

0 comments so far,add yours

Note: Only a member of this blog may post a comment.