BUMN-Raksasa Energi Pertamina telah melihat ke depan untuk memasuki pasar Filipina dengan bahan bakar diesel dan bahan bakar untuk penerbangan atau avtur. Yang akan diproduksi pada proyek Bontang (kilang Akar Rumput) yang terletak di Kalimantan Timur, yang diharapkan dapat mulai beroperasi pada 2023.

"Semua produksi bensin akan digunakan untuk konsumsi dalam negeri. Tapi Pertamina memproyeksikan bahwa akan ada 35 persen kelebihan untuk solar dan avtur yang akan diserap di dalam negeri, "kata Pertamina pengolahan dan petrokimia direktur megaproyek Rachmad Hardadi selama akhir pekan seperti dilansir kompas.

"Filipina merupakan pasar potensial," tambahnya.

proyek Bontang (kilang akar rumput), yang dirancang untuk memproduksi berbagai jenis bahan bakar seperti gas cair minyak bumi (LPG), seri bensin, avtur, seri diesel dan produk petrokimia, bisa memberikan peluang baru bagi Pertamina untuk memulai ekspor bahan bakar.

"Setelah proyek selesai pada 2023, itu akan mengubah status Indonesia dari importir bahan bakar untuk eksportir," kata Rachmad.

Bontang kilang di Kalimantan Timur akan memiliki kapasitas produksi awal 300.000 barel minyak per hari.

Pengembangan kilang merupakan bagian dari rencana jangka panjang Pertamina untuk meningkatkan kapasitas kilang dalam negeri untuk lebih dari 2 juta bopd pada dekade berikutnya.

Kilang Bontang merupakan salah satu di antara 10 proyek infrastruktur prioritas yang prosesnya sudah di katakan Presiden Joko Widodo 'Jokowi' untuk dipercepat.

Menurut pernyataan resmi oleh Kantor Menteri Koordinator Perekonomian, kilang Bontang membutuhkan Investasi sebesar antara Rp 75 triliun atau setara dengan US $ 5.620.000.000.

0 comments so far,add yours

Note: Only a member of this blog may post a comment.