Berkat teknologi yang telah sangat maju, serta kemudahan
bertransaksi yang hanya melalui media kartu. Korea Selatan berniat untuk
melakukan percobaan menghapus uang koin dari peredaran dan menggantinya dengan
uang cyber.
Ide ini muncul dari keluhan masyarakat yang enggan untuk
mengantongi uang recehan yang membuat berat kantong ataupun dompet. Bagi orang
yang selalu belanja di toko-toko, mereka akan selalu mendapat kembalian recehan
dalam bentuk uang koin. Nantinya koin-koin tersebut akan di bawa pulang kerumah
dan hanya di letakkan saja pada sebuah tempat tanpa pernah membelanjakannya
kembali.
Dengan demikian, Bank of Korea menetaskan ide ini agar uang
kembalian di setiap transaksi toko-toko bisa berbentuk saldo di kartu. Jadi para
pelanggan tidak perlu mengantongi uang koin setelah membayar barang
belanjaanya.
Pemikiran inovatif tersebut mendapat sambutan yang positif
dari toko-toko di seluruh Korsel. Dan jika telah berhasil di terapkan, maka
pada masa depannya semua uang kembalian yang dulunya dalam bentuk recehan koin
akan langsung di transfer dalam bentuk saldo ke rekening bank pembeli.
Melalui sebuah survey di media cetak dan media internet,
banyak warga yang mengaku malas mengantongi recehan, bahkan dari seluruh
responden sangat berharap ide untuk meniadakan koin logam bisa ter-realisasi
dengan cepat.
Salah satu faktor menghilangkan uang koin juga di dorong
oleh mahalnya biaya produksi koin. Menurut data yang di keluarkan oleh BoK,
pemerintah telah mengucurkan dana sebesar 53.7 miliar won atau Rp 630,8 miliar
hanya untuk memproduksi koin di tahun 2016.
Cha Hyeon Jin, sang pencetus ide brilian ini menyatakan
masih perlunya kajian panjang dari Presiden mengenai idenya ini. Bagaimanapun
juga, dirinya yakin buah pikirnya ini akan di setujui oleh negara yang ingin
memangkas pengeluaran yang telah di habiskan untuk membuat koin-koin yang
selalu tidak di inginkan oleh orang.
0 comments so far,add yours
Note: Only a member of this blog may post a comment.